
Hallo Sobat Patska,
SMP N 4 Kota Surakarta menggelar kegiatan parenting bagi orang tua siswa kelas 8 pada Selasa, 25 Februari 2025. Acara ini mengusung tema “Parenting Anti Bullying, Perlindungan Anak dari Kekerasan Eksploitasi Seksual, Pengasuhan Anak yang Positif dan Inklusif ”, dengan tujuan meningkatkan kesadaran orang tua dalam melindungi anak-anak mereka dari berbagai bentuk kekerasan serta menciptakan lingkungan pengasuhan yang lebih aman dan inklusif.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Yayasan Kakak yaitu Afiq Putra, sebuah lembaga yang aktif dalam advokasi perlindungan anak. Acara diawali dengan sambutan dari kepala sekolah, Ibu Diah Pitaloka Handriani, S. Pd., M. Pd. Bu Diah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. “Kami berharap melalui parenting ini, orang tua semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam mendukung tumbuh kembang anak. Sekolah dan keluarga harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung bagi anak-anak,” ujarnya. Beliau menambahkan bahwa remaja memiliki banyak energi yang harus disalurkan secara positif, jika tidak remaja akan menggunakan energinya ke arah negatif.
Acara dilanjutkan dengan materi parenting oleh Yayasan Kakak dalam hal ini disampaikan oleh Afiq Putra. Dalam pemaparannya, Mas Afiq menjelaskan tentang hal anak yaitu hak hidup, tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi. Beliau juga menjelaskan tentang pentingnya melindungi anak dari kekerasan. Adapun bentuk kekerasan dan eksploitasi adalah kekerasan fisik, seksual, psikis, penelantaran anak dan eksploitasi ekonomi. Selain itu adanya peningkatan kasus bullying juga menjadi perhatian tersendiri. “Bullying dan kekerasan terhadap anak bisa terjadi di mana saja, baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun media sosial. Orang tua harus proaktif dalam memberikan perlindungan dan membangun kepercayaan dengan anak agar mereka tidak takut untuk berbicara jika mengalami perundungan atau kekerasan,” jelasnya.
Mas Afiq menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi, mendidik, dan membangun komunikasi yang baik dengan anak, mengajak para orang tua untuk menerapkan pola asuh yang lebih inklusif dan positif, di mana setiap anak mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan perlakuan yang adil tanpa diskriminasi. Pengasuhan berada di tangan ayah dan Ibu, keluarga sebagai garda terdepan dalam melindungi anak dari pelaku kekerasan dan bullying. Anak harus berani bicara berkomunikasi dengan orang tuanya jika mengalami kejadian yang tidak baik. Untuk itu perlu membangun pengasuhan yang positif yaitu beri penghargaan, kasih sayang, lingkungan yang ramah dan keempat tanpa kekerasan. Dengan pola pengasuhan positif akan mendukung tumbuh kembang menjadi anak – anak yang kreatif.
Pengasuhan inklusif artinya menghargai dan menghormati yaitu terbuka dengan segala perbedaan yang ada di
masyarakat. Mas Afiq menambahkan cara komunikasi dengan anak yaitu
1. Melihat kegiatan anak
2. Ajak anak memperhatikan orang tua
3. Pastikan posisi tubuh sejajar
4. Jadilah pendengar yang baik
5. Rendahkan suara
6. Hindari pertanyaan beruntun
7. Tidak malu minta maaf
8. Dukung dengan bahasa positif
Mas Afiq menutup materi dengan memberikan penguatan untuk bersama – sama melindungi anak dari kekerasan dan menjadi orang tua yang hadir secara utuh bagi anak – anak.
Acara dilanjutkan dengan informasi dari kurikulum yang disampaikan Bu Rini Dwi Haryati, S. Pd., M. Pd dan Kesiswaan yang disampaikan oleh Ibu Sri Sugiyarti, S. E., M. M. Bu Rini menyampaikan agenda kegiatan semester 2, sedangkan bu Sugi menyampaikan tata tertib sekolah yang harus dipatuhi siswa agar siswa menjadi pribadi yang rapi dan disiplin.
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Salah satu orang tua mengungkapkan bahwa parenting ini memberikan banyak wawasan baru. “Saya jadi lebih paham bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan anak dan bagaimana cara melindungi mereka dari kekerasan dan eksploitasi. Ini sangat penting bagi kami sebagai orang tua,” katanya.
Dengan terselenggaranya parenting ini, SMP N 4 Kota Surakarta berharap semakin banyak orang tua yang peduli dan aktif dalam mencegah bullying serta melindungi anak-anak mereka dari berbagai bentuk kekerasan. Ke depan, kegiatan serupa akan terus diadakan guna meningkatkan kesadaran dan peran orang tua dalam pengasuhan yang lebih baik dan inklusif.