Pada Kamis pagi yang cerah, 20 Februari 2025, suasana Monumen Pers Surakarta tampak lebih semarak dari biasanya. Para siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri 4 Kota Surakarta berdatangan dengan penuh semangat untuk mengikuti kunjungan edukatif yang bertepatan dengan momentum Hari Pers Nasional. Semangat belajar dan rasa ingin tahu terpancar jelas dari wajah-wajah muda yang akan menjelajahi sejarah pers Indonesia. Kunjungan ini diorganisir dengan sangat sistematis, dibagi menjadi tiga sesi yang masing-masing berlangsung selama dua jam. Pembagian waktu yang cermat ini memungkinkan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal dan kesempatan untuk mengeksplorasi setiap sudut monumen dengan leluasa.

Di setiap pojok Monumen Pers, para instruktur yang berpengalaman dengan sabar membimbing dan berbagi pengetahuan. Mereka tidak hanya sekadar menjelaskan, tetapi juga menciptakan dialog interaktif dengan para siswa yang memiliki beragam pertanyaan. Antusiasme para peserta didik terlihat jelas ketika mereka mendengarkan dengan seksama setiap penjelasan dan aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis. Yang menarik perhatian para siswa adalah koleksi bersejarah yang dipamerkan. Berbagai peralatan persuratkabaran kuno, mulai dari mesin-mesin cetak klasik hingga perangkat modern, menjadi saksi bisu evolusi dunia pers Indonesia. Koleksi ini tidak hanya menjadi objek pajangan semata, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang efektif tentang perkembangan teknologi dalam dunia jurnalistik.

Para siswa tampak takjub menyaksikan mesin-mesin cetak tua yang masih terawat dengan baik. Beberapa di antara mereka bahkan mencatat detail-detail penting dan mengambil foto sebagai dokumentasi pembelajaran. Rasa penasaran mereka semakin bertambah ketika para instruktur menjelaskan bagaimana mesin-mesin tersebut beroperasi pada masanya, memberikan gambaran nyata tentang proses produksi media cetak di masa lalu. Kunjungan ini bukan sekadar wisata edukatif biasa, melainkan sebuah jembatan penghubung antara generasi muda dengan sejarah pers nasional. Melalui pengalaman langsung ini, para siswa SMP Negeri 4 Kota Surakarta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pers dalam perjalanan bangsa, serta evolusi teknologi informasi dari masa ke masa.

Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa pembelajaran sejarah dan pengetahuan tidak selalu harus terpaku di dalam ruang kelas. Dengan mengunjungi Monumen Pers Surakarta, para siswa tidak hanya belajar tentang sejarah pers, tetapi juga mendapatkan inspirasi tentang bagaimana informasi dan media massa telah berkembang seiring waktu, serta peran pentingnya dalam membentuk peradaban modern.

Bagikan Ke Sosial Media