Diklat Adiwiyata : Meningkatkan Kesadaran Cinta Lingkungan di Kalangan Siswa

Hallo Sobat Patska,

Salah satu komponen penting dalam program menciptakan sekolah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah pembentukan kader Adiwiyata yaitu siswa yang terlatih untuk menjadi agen perubahan di sekolah dan komunitasnya dalam hal lingkungan hidup. Menjadi kader Adiwiyata bukan hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga membawa manfaat besar bagi para siswa yang terlibat.

SMP Negeri 4 Surakarta, sebagai salah satu sekolah yang peduli terhadap lingkungan mengadakan Diklat Kader Adiwiyata untuk melanjutkan estafet pergerakan adiwiyata dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Diklat Adiwiyata ini bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan Pengetahuan Lingkungan: Melalui pelatihan ini, siswa diberikan pemahaman tentang isu-isu lingkungan yang sedang berkembang, seperti pengelolaan sampah, serta pentingnya keberagaman hayati.
  2. Menumbuhkan Kepedulian: Dengan pelatihan ini, diharapkan siswa dapat memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kondisi lingkungan sekitar dan berperan aktif dalam kegiatan penghijauan dan pelestarian alam di sekolah dan komunitas mereka.
  3. Mendorong Tindakan Nyata: Selain teori, program ini juga mendorong siswa untuk melakukan aksi nyata dalam kegiatan yang ramah lingkungan, seperti program pengurangan sampah, daur ulang, dan penggunaan energi terbarukan.

Diklat Adiwiyata ini dilaksanakan pada Jumat – Sabtu, 31 Januari – 1 Februari 2025. Bertempat di aula sekolah Diklat hari pertama diawali dengan pembukaan oleh Kepala Sekolah, Ibu Diah Pitaloka Handriani, S. Pd., M. Pd. Selanjutnya dilaksanakan kesepatakan forum yang dipimpin oleh Bapak Imam Khoiruddin, M. Pd. Dalam forum ini disepakati hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama diklat berlangsung misalnya harus memperhatikan narasumber dan tidak menggunakan handphone, aktif dalam kegiatan diklat dan tepat waktu.

Kegiatan dilanjutkan dengan materi komposting dari Ibu Denok, Direktur Bank Sampah Kerja Nyata. Beliau mempraktekkan kegiatan komposting menggunakan sampah organik sehingga dihasilkan pupuk padat dan cair. Nantinya pupuk padat dan cair ini dapat digunakan pribadi dan selebihnya dapat dijual di bank sampah, wah menguntungkan sekali ya Sobat.

Pengarahan Komposting dari Bu Denok

Selanjutnya di hari kedua, Diklat di isi dengan kegiatan outbond dan Giat Pokja. Setiap peserta yang dikelompokkan dalam Kelompok Kerja (POKJA) Adiwiyata yaitu pengolahan sampah, biopori, taman dan green house, Toga atau Tanaman Obat Keluarga, Komposting. Kegiatan Pokja ini dilakukan sebagai sarana melatih para kader tentang kegiatan sadiwiyata yang rutin dilakukan di sekolah. Setelah kegiatan Giat Pokja selesai dilakukan, para peserta diklat kembali ke aula untuk melaksanakan upacara penutupan sekaligus pelantikan Kader Adiwiyata Periode 2025/2026.

Menjadi kader Adiwiyata bukan hanya tentang mengelola lingkungan sekolah, tetapi juga merupakan langkah besar dalam menciptakan generasi yang peduli dan berperan aktif dalam menjaga bumi. Manfaat yang didapatkan oleh para kader Adiwiyata tidak hanya terbatas pada pengembangan diri, tetapi juga turut memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan berperan sebagai agen perubahan, kader Adiwiyata dapat mewujudkan sekolah dan dunia yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Hidup Adiwiyata
patska Jaya
Patska Hebat
Patska Sehat

Bagikan Ke Sosial Media