Surakarta,14 Maret 2025– Dalam upaya menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas sejak dini, pendidikan antikorupsi mulai diterapkan di berbagai sekolah melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar memiliki kesadaran tinggi terhadap bahaya korupsi dan berperan aktif dalam mencegahnya.Dengan pemilihan metode pembelajaran yang inovatif, seperti diskusi kelas, studi kasus, serta proyek kewarganegaraan.
Bu Shandra menyampaikan materi anti korupsi 
Siswa antusias mengikuti pembelajaran 
Siswa secara berkelompok menyampaikan presentasi anti korupsi 
Siswa secara berkelompok menyampaikan presentasi anti korupsi
Guru Pendidikan Pancasila SMPN 4 Kota Surakarta mengajak siswa untuk menganalisis kasus korupsi yang pernah terjadi di Indonesia dan mendiskusikan dampak buruknya terhadap masyarakat serta upaya pencegahannya. Selain itu, para siswa juga diberikan tugas membuat poster dan mempresentasikannya untuk menjauhi praktik korupsi. Pembelajaran ini telah menunjukkan hasil yang positif. Banyak siswa mengaku lebih memahami bahaya korupsi dan pentingnya menjunjung tinggi nilai kejujuran.
Meski demikian, masih ada beberapa tantangan dalam pelaksanaannya, seperti keterbatasan waktu dalam kurikulum dan kurangnya sumber daya pendukung. Namun, pihak sekolah terus berupaya untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan menarik. Dengan adanya pendidikan antikorupsi melalui mapel Pendidikan Pancasila diharapkan generasi muda Indonesia, khususnya siswa siswi SMPN 4 Kota Surakarta dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas dan berperan aktif dalam menciptakan bangsa yang bersih dan bebas dari korupsi.